investasi menjadi salah satu cara menabung yang banyak diminati milenial akhir-akhir ini. Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, misalnya reksadana, saham, emas, hingga properti. Masing-masing instrumen investasi tersebut tentunya memiliki risiko yang berbeda-beda. Memahami tips investasi pemula penting bagi Anda yang baru ingin memulai.
Memiliki uang yang dibiarkan menganggur tentunya sangat disayangkan. Anda bisa menggunakannya untuk menghasilkan passive income, salah satunya melalui investasi. Akan tetapi, berinvestasi haruslah paham terlebih dahulu. Jangan sampai Anda hanya ikut-ikutan tren saja. berikut lima tips investasi pemula yang perlu diperhatikan:
1. Menentukan Tujuan
tips paling utama dalam berinvestasi ini adalah memiliki tujuan. Dengan memiliki tujuan, Anda bisa memiliki bayangkan tentang jangka waktu investasi tersebut. Keduanya akan membuat Anda bisa lebih fokus serta terarah dalam mengelola portofolio yang dimiliki.
2. Mengetahui Profil Risiko
Sebelum membeli produk investasi, pastikan terlebih dahulu profil risiko Anda. Profil risiko merupakan toleransi risiko yang bisa Anda terima saat melakukan investasi.
Langkah ini sangat penting karena dapat membantu menentukan bagaimana sikap Anda dalam memilih produk yang sesuai dengan kesanggupan mengelola keuangan. Pada umumnya profil risiko dibagi menjadi tiga, yaitu risiko rendah, sedang, dan tinggi.
Bagi Anda investor pemula, Anda bisa memulai investasi reksadana pasar uang dengan risiko rendah. Investor yang ingin mempersiapkan dana darurat atau investasi jangka pendek, instrumen investasi ini cocok dipilih. Selain itu, Anda juga investasi emas yang dinilai tahan inflasi dan harganya cenderung selalu naik.
Akan tetapi, bagi Anda yang ingin investasi jangka panjang dan memiliki profil risiko tinggi, maka Anda bisa memilih investasi reksadana saham. Meskipun risikonya tinggi, investasi saham menawarkan imbal hasil yang cenderung lebih tinggi.
3. Menyiapkan Dana Khusus
investasi selalu memiliki risiko. Oleh karena itu, investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Dana khusus sendiri biasanya disebut sebagai ‘uang dingin’.
Usahakan tidak menggunakan dana darurat untuk berinvestasi. Terlebih bagi Anda yang masih pemula dan baru belajar bagaimana cara kerja investasi. Hal ini tentu saja karena investasi memiliki risiko, terlebih untuk investasi berisiko tinggi, seperti saham.
4. Menambah Pengetahuan Tentang investasi