DPC GMNI Sangihe: Rapimnas Ancol 15-17 Oktober Ilegal

BIBIRPASIFIK.COM-  Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerakan Mahasisiswa Nasional Indonesia (GMNI) Ancol (15-17-10/2022) diduga Ilegal. 

Terkait dengan Keilegalan tersebut, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Cabang Sangihe (DPC GMNI Sangihe) memberikan Pernyataan Sikap tegas terhadap aksi tersebut. 

Edmon Dolongseda Ketua GMNI Sangihe  Ketika dikonfirmasi mengatakan Rapimnas Ancol tersebut dapat menciderai Nama GMNI.

Baca Juga: Tragis ! 127 Orang Meninggal Dunia Buntut Kericuhan Arema vs Persebaya Surabaya 

"Rapimnas ilegal yang diselenggarakan di Taman Impian Jaya Ancol DKI Jakarta 15-17 Oktober 2022 telah menciderai nama GmnI karena sejatinya, GmnI merupakan organisasi perjuangan dan kaderisasi bukan organisasi yang digunakan untuk kepentingan politik praktis. Ungkap Dolongseda, Senin (17-10/2022). 

Lebih Lanjut, DPC GMNI Sangihe memberikan Pernyataan Sikap tegas terhadap Rapimnas ilegal tersebut. 

Berikut pernyataan Sikap GMNI Sangihe yang dirangkum oleh awak media: 

1. GMNI yang sah, yang memiliki legalitas SK Kemenkumham tidak pernah menyelenggarakan Rapimnas di tanggal 15-17 Oktober di Taman Impian Jaya Ancol Provinsi DKI Jakarta.
2. GMNI yang sah tidak pernah melakukan tindakan politik praktis, terutama terkait kontestasi Pilpres 2024. GMNI bukan organisasi partisan atau relawan politik yang melakukan tindakan dukung-mendukung Capres-Cawapres. GMNI organisasi perjuangan dan organisasi kader yang independen. Bukan alat untuk melakukan tindakan politik praktis.

3. GMNI mempertanyakan sikap Persatuan Alumni (PA GMNI) terkait beredarnya dukungan terhadap GMNI yang ilegal dan terkait agenda Rapimnas ilegal yang mengundang salah satu Capres yang notabene kental muatan politik praktis. Tindakan PA GMNI mencederai semangat perjuangan ideologis dalam kerangka negara hukum. Kami meminta PA GMNI melakukan klarifikasi karena berpotensi merendahkan dan mencoreng nama besar GMNI. ***